MONITORING SUHU TUBUH BERBASIS TEKNOLOGI IoT BAGI TUNANETRA
Abstract
Alat ukur suhu tubuh atau termometer dimasa pandemi saat ini mengalami peningkatan sangat cepat dalam penggunaanya. Hampir disetiap tempat umum, rumah, temat kerja dan tempat makan mewajibkan penggunaan termometer sebagai syarat masuk. WHO menginformasikan bahwa salah satu indikator seseorang terpapar virus covid19 adalah suhu tubuh yang tinggi yaitu ≥370C. Kelemahan sistem pengukuran suhu saat ini adalah secara tidak langsung terjadi pertemuan tatap muka antara petugas ukur dengan orang yang diukur dan sulit bagi penyandang tunanetra untuk mengetahui suhu tubuhnya. Tujuan penelitian ini adalah merancang termometer berbasis suara yang dapat dimonitoring menggunakan IoT. Secara umum termometer ini dapat digunakan semua orang dan secara khusus juga dapat digunakan oleh pengguna tunanetra. Mekanisme penggunaan pada penyandang tunanetra adalah alat deteksi mengeluarkan suara suhu yang dideteksi sehingga bisa didengar langsung oleh pengguna tunanetra. Dari hasil pengujian yang yang dilakukan menunjukkan bahwa termometer standalone yang dirancang pada penelitian ini berhasil melakukan pembacaan suhu tubuh den ga output suara terhadap semua orang termasuk penyandang tunanetra. Tingkat keberhasilan ini merujuk pada perbandingan pembacaan suhu pada termometer yang sudah dipasarkan. Persentase kesalahan yang diperoleh adalah 0.017%.
Full Text:
PdfArticle Metrics
Abstract view : 230 timesPdf - 151 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.